Paid/Published Blog, Article, and Release Portfolio
Bukan rahasia lagi kalau aku sangat kritis dalam memilih operator sejak awal menggunakan hp. Jaman operator hanya 3, aku hafal semua paket yang ditawarkan oleh masing-masing operator dan tau pasti jumlah sms dan menit yang ada di masing-masing paket. Saat jaman beralih ke smartphone dan memerlukan koneksi data, akupun mencoba semua.
Sekitar 3 tahun yang lalu aku beralih dari Android ke iPhone. Ketika sedang mempertimbangkan harga iPhone, seorang teman menyarankan untuk membeli iPhone CDMA dan yang tersedia saat itu hanya Smartfren. Sebagai anak lama *tsah, sebenarnya aku tidak terlalu tertarik mencoba operator-operator baru. Aku pernah coba operator CDMA lainnya tetapi masih belum yakin apakah sinyal datanya cukup bagus. Karena perbedaan harga yang cukup signifikan dan rekomendasi teman, akhirnya aku membeli iPhone 4S Smartfren.
Aktivitas di komunitas mobile photography membuatku memerlukan data lebih dari orang pada umumnya: ribuan email di milis tiap bulan, instagram 24/7, belum lagi path, game online, dan semua aplikasi chat dan social media lain yang notifnya tidak pernah berhenti. Aku baru tersadar betapa hematnya penggunaanku sampai salah seorang teman di komunitas yang sama berkata bahwa penggunaan pulsa bulanannya bisa mencapai 400-600rb dibandingkan aku yang hanya 100-200rb. Wow!
Permasalahan muncul ketika aku akan berganti ke iPhone 5 GSM. Untunglah aku diperkenalkan ke modem Smartfren. Dengan modem aku bisa memiliki wifi pribadi untuk semua gadget (iPhone, iPad, dan laptop) kapanpun tanpa bergantung wifi kafe yang kadang juga tidak kencang.

Beberapa minggu ini Smartfren memberikanku kesempatan untuk mencoba Andromax G2, hp Android Smartfren yang bisa menggunakan dual SIM CDMA dan GSM. Selama ini aku menggunakan hp sekunder kebanyakan untuk radio dan telpon. Jadi tanp pikir panjang, nomor GSM keduaku langsung aku pindahkan ke Andromax. Keuntungan pertama dari memiliki hp sekunder Android adalah kontak yang aku punya langsung sinkron dengan iPhone (hp sekunderku sebelumnya bukan Android). Keuntungan berikutnya tentu berbagai aplikasi Android yang bisa aku manfaatkan.

Dari penggunaan selama beberapa minggu ini, walau pastinya tidak secanggih iPhone 5Sku, sinyal Andromax cukup bisa diandalkan untuk download aplikasi, social media (facebook, twitter, instagram), hingga tethering ke iPhone dan Macbook saat batere modem sudah wafat. Batere Andromax tidak terlalu kuat untuk digunakan tethering lebih dari 2 jam, tetapi untuk penggunaan sebagai hp sekunder standar, sementara ini aku cukup charge 2 hari sekali.

Liburan tahun baru ini aku hanya akan aktifkan hp sekunder selama seminggu di Bali. Tunggu review penggunaan Andromax selama di Bali minggu depan ya 😉
Cari tahu lebih banyak di http://www.smartfren.com